" KEAJAIBAN CAIRAN KETUBAN "
Cairan
ketuban secara khusus diproduksi untuk janin. Menurut Harun Yahya,
cairan itu untuk menjamin organ-organ janin siap untuk berfungsi setelah
lahir. Sang janin, ketika di dalam rahim, menggunakan cairan ketuban
untuk berlatih menyesuaikan diri dengan dunia luar dengan cara menelan
cairan tersebut secara teratur.
Dengan cara ini, lidah sang
janin mulai merasakan rasa pahit, rasa manis, rasa asin dan asam.
Setelah itu, kelenjar ludah mulai berfungsi. Cairan ketuban yang ditelan
oleh janin akan membuat si janin menyiapkan usus untuk fungsi
penyerapannya, dan membuat ginjal bekerja karena perlunya penyaringan
konstan cairan tersebut dari darah.
Cairan yang diserap dari
ginjal dikirimkan kembali ke cairan ketuban, tanpa mencemarinya, karena
ginjal memiliki kemampuan, berbeda dengan fungsi nantinya, menyaring dan
mensterilkan cairan yang ditelan oleh si janin. Dan cairan ini, sama
seperti saat anda membersihkan kolam renang, secara terus menerus
dibersihkan dengan bantuan sedikit cairan lain.
Seiring dengan
perkembangannya, cairan saluran cerna mulai disekresikan ke dalam
lambung agar sistem pencernaan siap sepenuhnya. Dan sel-sel usus janin
yang baru terbentuk memperoleh kemampuan untuk membedakan antara gula
dan garam dan kemudian mengembalikan produk-produk sisa khusus ke darah
sang ibu. Dengan cara ini, baik usus maupun ginjal sama-sama bekerja.
''Cairan ketuban dicerna oleh usus janin setiap tiga jam, berarti
delapan kali sehari dan dikembalikan ke ibu melalui darah,'' papar
pemilik nama asli Adnan Oktar itu.
Cairan yang tertelan
dilepaskan ke kolam cairan ketuban, baik dari rahim ibu maupun dari
paru-paru dan ginjal janin tempat cairan tersebut terbentuk. Dengan
begitu, jumlah cairan ini, yang sangat penting bagi sang janin, tetap
konstan. Karena sistem yang sempurna ini, sistem pencernaan janin
bekerja tanpa membahayakan si janin.
Cairan ketuban tidak hanya
mempersiapkan sistem pencernaan untuk masa setelah lahir, tapi juga
menjamin si janin dapat bergerak lebih nyaman di dalam rahim sang ibu.
Janin mengapung di dalam cairan ini sama seperti perahu dayung yang
terikat di pelabuhan.
Dalam keadaan ini, janin dapat bergerak
dengan sangat aman di dalam rahim sang ibu. Cairan ini juga melindungi
si janin dari setiap trauma dari luar. Tekanan dari arah manapun
terhadap cairan ini disebarkan secara merata ke segala arah sehingga
melindungi sang janin dari efek yang membahayakan. Sebagai contoh, jika
si ibu berlari, guncangan yang terjadi tidak menimbulkan efek terhadap
si janin; sama seperti gabus yang diguncang di dalam tabung yang berisi
air.
Sistem perlindungan yang sangat sempurna ini telah
diciptakan untuk janin, setiap jenis bahaya yang mungkin terjadi telah
diramalkan dan tindakan pencegahan terhadapnya pun telah disiapkan.
Keberadaan cairan ketuban juga penting bagi kesehatan sang ibu. Cairan
ini mengisi seluruh rahim ibu, sehingga saat janin tumbuh dan makin
berat, tidak menimbulkan tekanan terhadap rahim. Jika cairan ini tidak
ada, janin yang terus tumbuh akan menyebabkan rahim terdesak ke bawah
dan tekanan balik yang diberikan dinding rahim akan menyebabkan
perkembangan janin yang normal menjadi tidak mungkin.
Cairan
khusus ini memenuhi kebutuhan penting lainnya bagi janin, yaitu suhu
yang tetap. Telah diketahui bahwa cairan menyebarkan panas secara
merata. Cairan ketuban didaur ulang secara terus menerus dan memiliki
suhu yang tetap. Panas yang dibutuhkan untuk perkembangan janin
disebarkan secara merata ke segala arah.
Jika terdapat masalah
yang berhubungan dengan produktivitas cairan, keberlangsungan
penjernihan ataupun penyesuaian volume cairan ini, maka pertumbuhan
alami janin akan terganggu. Sebagai contoh, jika jumlah cairan ketuban
kurang dari yang dibutuhkan, atau jika cairan ini tidak ada sama sekali,
maka serangkaian ketidaknormalan akan mulai terjadi.
Anggota
gerak si janin lemah dan menjadi cacat, sendi-sendinya menyatu, kulitnya
menjadi kendor, dan karena adanya tekanan, wajah menjadi cacat. Masalah
yang paling serius adalah perkembangan paru yang terganggu dan si bayi
mati segera setelah lahir.
Semua ini memperlihatkan kepada kita
bahwa sejak dari keberadaan manusia hingga saat ini, produksi cairan
ketuban berlangsung secara terus menerus secara sempurna. Tanpa cairan
ini, janin tidak dapat berkembang di dalam rahim ibunya. Kenyataan ini
sepenuhnya meruntuhkan pernyataan para ahli evolusi bahwa perkembangan
terjadi setahap demi setahap pada satu periode waktu.
Jika satu
tahap dalam penciptaan seorang manusia tidak terjadi, sebagai contoh
seperti yang baru kami uraikan, jika produksi cairan ketuban kurang,
kelahiran tidak akan pernah terjadi dan ras manusia tidak akan pernah
ada. Dengan demikian, tidak dapat dinyatakan bahwa cairan ketuban mulai
diproduksi setelah suatu periode waktu saat kebutuhan akan cairan ini
muncul.
Cairan ini harus ada seiring dengan keberadaan janin.
Adalah tidak mungkin menyatakan bahwa cairan ini, yang memiliki fungsi
yang sangat penting, dibentuk secara kebetulan. Mengatakan bahwa makhluk
yang rumit menjadi hidup adalah mengatakan bahwa makhluk tersebut telah
diciptakan.
Tidaklah mungkin tindakan kebetulan dapat
memperhitungkan, menentukan kebutuhan, memilih segala sesuatu yang cocok
dengan kebutuhan tersebut dan menggunakannya pada waktu dan tempat yang
tepat.
Jelas bahwa Tuhan lah yang menciptakan cairan ketuban
dan sistem-sistem yang terkait dengannya. Dia juga menentukan berapa
jumlah cairan ketuban yang dibutuhkan.
“Allah mengetahui apa
yang dikandung oleh setiap perempuan, apa yang kurang sempurna dan apa
yang bertambah dalam rahim. Dan segala sesuatu ada ukuran di sisi-Nya."
(Qur’an, 13:8).
Subhanallah, Maha Besar Allah ..
Tiadalah Allah menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia ..
No comments:
Post a Comment
Silakan tulis komentar anda disini, terimakasih.